Mengingat
kembali hari esok tepat setahun yang lalu. Ada dua momen yang Tuhan ijinkan
terjadi bersamaan di hari itu. Pertama,
suamiku berulang tahun yang ke-36. Makin matang dan makin ganteng di mataku. Kedua, hari itu kami mengetahui kalau aku mengandung.
Tangis kami pun pecah, karena tak menemukan kata yang pas untuk mengungkapkan
betapa bersyukur dan bahagianya kami. Segera kuraba lembut perutku sambil
berkata ‘baik-baik di perut mama Sayang, sebentar lagi kita ketemu’.
Ah, sungguh
momen yang tak terlupakan. Mengapa harus terjadi di ultah suamiku? Hanya Tuhan
yang tahu. Mungkin saja memang ketekunan dan kepasrahan suamikulah yang
diperhitungkan Tuhan. Entahlah, yang jelas ungkapan ‘semua indah pada waktuNya’
yang selalu kami aminkan selama 3 tahun menanti, telah terbukti dengan cara
yang indah.
Terkenang semua
yang kami lalui sebelumnya, jelas akulah yang paling sering menangis. Tapi
apakah kesedihanku lebih besar dari suamiku? Sama sekali tidak. Justru dialah
yang mengarungi perjuangan batin yang lebih berat. Tak boleh menangis. Harus
selalu tegar. Harus selalu menguatkan istrinya, bahkan di saat dia sendiri
mungkin sudah tak tahu lagi harus bagaimana.
Gwen Hillary Dealusita, anak yang cantik putih, pintar, pemberian Tuhan sebagai jawaban doa kedua orangtuanya. |
Dan besok, ultah
suamiku ke-37. Makin ganteng. Tepatnya papa ganteng dari seorang putri cantik. Papa yang baik, yang tetap bersukacita
mengganti popok walau setelah letih bekerja seharian. Kelak itu yang akan
kuceritakan kepada Gwen, betapa papanya mencintainya. Betapa hanya sesuatu
tentang Gwen lah yang sanggup memunculkan raut cemas di wajahnya. Empat tahun
bersama, hampir tak pernah kulihat dia sebegitu cemas, walau masalah sebesar
apapun terjadi.
Suamiku,
gantengku, hanhanku, unyu-unyuku..selamat ulang tahun ya. Tetaplah menjadi pria
hebatku. Gadis kecilmu baru bisa bilang ‘aaa…’, ‘uuuu….’ Tapi anggaplah itu
ucapan selamat ulang tahun sederhana darinya. Toh binar mata dan hentakan riang
kakinya setiap melihatmu sudah sangat mengungkapkan betapa bahagianya dia
memilikimu. Thank you for loving us.
From your
ladies,
Gwen dan Mama Gwen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar