Besok (01 Juni 2013) usiaku genap 30 tahun. Genap karena memang 30 adalah
angka genap. Tapi memang kalau bicara soal usia tak ada yang mengatakan kalau
usianya ganjil. Pasti selalu genap. Hari ini kota Surabaya di mana aku bernaung
genap berusia 720 tahun. Sudah tua juga ya kota ini? Tapi tetap saja makin tua
makin semrawut bukan makin baik. Anak-anak jalanan makin banyak di tiap sudut
lampu merah. Lho kok malah ngomongin Surabaya?
Kembali ke laptop! Usia 30 tahun merupakan usia yang
membuatku deg-degan. Kenapa? Karena kepalanya sudah berubah. Selama ini aku
berusia kepala dua. Enteng saja mengatakan ke orang-orang kalau usiaku masih
kepala dua. Lha sekarang? Hiks! Kepala tiga!
Tapi tak ada yang perlu disesali dan memang mencapai usia
ini dengan segala berkat penyertanya selalu membuatku kagum. Kagum akan
kasihNya yang begitu besar buatku. Buat aku dan suamiku. Buat kami sekeluarga.
Buat kamu juga ya nak ya? Ya cakep ya… Aku melihat ke perutku yang semakin
besar. Kali ini aku bangga dengan perut yang membesar. Ada anakku di situ.
Kebahagiaan besar buatku dan suamiku ya karena anak ini. Anak yang kami
perjuangkan dengan susah payah. Anak yang datang berita gembiranya saat ulang
tahun suamiku yang ke 36. Padahal, dulu suamiku sempat stress. Usianya sudah
tiga puluh enam tapi belum ada pencapaian. Pencapaian? Aku tahulah maksudnya.
Pasti ujung-ujungnya anak. Sudah tiga tahun berumah tangga jika belum
dikaruniai anak pasti merupakan beban tersendiri baginya.
Yang jelas aku senang bisa mencapai usia ini. Usia 30. Aku
hanya bisa tersenyum-senyum sekarang. Saat anakku besar nanti mudah-mudahan
tulisan ini masih ada. Nanti kalau kamu baca nak, jangan ketawain mama ya..
Ngomong-ngomong nak, kamu laki-laki atau perempuan ya? Ah, biarlah itu
rahasiamu saja nak. Papamu pengen banget kamu perempuan. Tapi aku agak khawatir
juga sama opung borumu di Jakarta. Kayaknya dia pengen kamu laki-laki. Bingung
ya nak? Nggak usah bingung nak. Kamu laki-laki atau perempuan, papa dan mama
sayang sama kamu. Kamu anak kebanggaan papa dan mama.
Eh, btw apa dong yang baru di usia 30? Kan judulnya gitu?
Yah, yang baru adalah persiapanku menyongsong kedatangan si cakep bulan
November nanti. Yang baru adalah perasaan yang kurasakan tiap pagi. Bahagia
sekali setiap aku mengelus perutku. Berkomunikasi dengan anakku. Papanya sih
kelihatan sedikit cuek. Tapi aku tahu dia pasti nanti lebih sayang sama si
cakep. Janga-jangan suamiku bakal nggak tidur deh, seharian mandangin si cakep
terusss..
Akhirnya, segala hal yang telah terjadi dan akan terjadi ke
depan, semuanya itu patut disyukuri. Terimakasih Tuhan atas kebaikanMu.
Terimakasih karena memperbaharui cinta kami hari demi hari semakin indah dengan
berkat keturunan ini. Mampukan kami untuk menjaganya dengan baik. Mampukan kami
untuk bersiap menjadi orang tua yang baik.
Duh, lapar lagi nih..(bawaan bumil) makan dulu sana.. ada brownis dan daging
goreng sedap tuh…
Semangat!