Jumat, 31 Mei 2013

Apa yang baru di usia 30?



Besok (01 Juni 2013) usiaku genap 30 tahun. Genap karena memang 30 adalah angka genap. Tapi memang kalau bicara soal usia tak ada yang mengatakan kalau usianya ganjil. Pasti selalu genap. Hari ini kota Surabaya di mana aku bernaung genap berusia 720 tahun. Sudah tua juga ya kota ini? Tapi tetap saja makin tua makin semrawut bukan makin baik. Anak-anak jalanan makin banyak di tiap sudut lampu merah. Lho kok malah ngomongin Surabaya?

Kembali ke laptop! Usia 30 tahun merupakan usia yang membuatku deg-degan. Kenapa? Karena kepalanya sudah berubah. Selama ini aku berusia kepala dua. Enteng saja mengatakan ke orang-orang kalau usiaku masih kepala dua. Lha sekarang? Hiks! Kepala tiga!

Tapi tak ada yang perlu disesali dan memang mencapai usia ini dengan segala berkat penyertanya selalu membuatku kagum. Kagum akan kasihNya yang begitu besar buatku. Buat aku dan suamiku. Buat kami sekeluarga. Buat kamu juga ya nak ya? Ya cakep ya… Aku melihat ke perutku yang semakin besar. Kali ini aku bangga dengan perut yang membesar. Ada anakku di situ. Kebahagiaan besar buatku dan suamiku ya karena anak ini. Anak yang kami perjuangkan dengan susah payah. Anak yang datang berita gembiranya saat ulang tahun suamiku yang ke 36. Padahal, dulu suamiku sempat stress. Usianya sudah tiga puluh enam tapi belum ada pencapaian. Pencapaian? Aku tahulah maksudnya. Pasti ujung-ujungnya anak. Sudah tiga tahun berumah tangga jika belum dikaruniai anak pasti merupakan beban tersendiri baginya. 

Yang jelas aku senang bisa mencapai usia ini. Usia 30. Aku hanya bisa tersenyum-senyum sekarang. Saat anakku besar nanti mudah-mudahan tulisan ini masih ada. Nanti kalau kamu baca nak, jangan ketawain mama ya.. Ngomong-ngomong nak, kamu laki-laki atau perempuan ya? Ah, biarlah itu rahasiamu saja nak. Papamu pengen banget kamu perempuan. Tapi aku agak khawatir juga sama opung borumu di Jakarta. Kayaknya dia pengen kamu laki-laki. Bingung ya nak? Nggak usah bingung nak. Kamu laki-laki atau perempuan, papa dan mama sayang sama kamu. Kamu anak kebanggaan papa dan mama.

Eh, btw apa dong yang baru di usia 30? Kan judulnya gitu? Yah, yang baru adalah persiapanku menyongsong kedatangan si cakep bulan November nanti. Yang baru adalah perasaan yang kurasakan tiap pagi. Bahagia sekali setiap aku mengelus perutku. Berkomunikasi dengan anakku. Papanya sih kelihatan sedikit cuek. Tapi aku tahu dia pasti nanti lebih sayang sama si cakep. Janga-jangan suamiku bakal nggak tidur deh, seharian mandangin si cakep terusss..

Akhirnya, segala hal yang telah terjadi dan akan terjadi ke depan, semuanya itu patut disyukuri. Terimakasih Tuhan atas kebaikanMu. Terimakasih karena memperbaharui cinta kami hari demi hari semakin indah dengan berkat keturunan ini. Mampukan kami untuk menjaganya dengan baik. Mampukan kami untuk bersiap menjadi orang tua yang baik.

Duh, lapar lagi nih..(bawaan bumil) makan dulu sana.. ada brownis dan daging goreng sedap tuh…

Semangat!